Jumat, 26 Oktober 2012

Kanker Pada THT

1. Kanker Nasofaring
2. Kanker Tonsil (Amandel)
3. Kanker Laring
4. Kanker Leher & Kepala
5. Kanker Leher Metastatik



Kanker Nasofaring



Kanker Nasofaring adalah keganasan pada faring bagian atas (nasofaring).

Kanker nasofaring bisa menyerang anak-anak dan dewasa muda.

PENYEBAB
Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis infeksiosa) diduga berperan dalam terjadinya kanker nasofaring.

GEJALA
Gejala awal seringkali berupa penyumbatan hidung atau tuba eustakius yang permanen.
Jika tuba eustakius tersumbat, cairan akan tertimbun di telinga tengah.
Dari hidung penderita bisa keluar nanah dan darah atau penderita bisa mengalami perdarahan hidung.

Kanker bisa menyebar ke kelenjar getah bening leher.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil biopsi tumor.

PENGOBATAN
Dilakukan terapi penyinaran.
Jika benjolannya besar atau menetap, mungkin perlu dilakukan pembedahan
 
 
 

Kanker Tonsil (Amandel)


Kanker Tonsil adalah keganasan pada tonsil (amandel).

PENYEBAB
Kanker tonsil terutama menyerang pria dan berhubungan erat dengan merokok serta pemakaian alkohol.

GEJALA
Biasanya gejala awal adalah nyeri tenggorokan.
Nyeri seringkali menjalar ke telinga pada sisi yang sama dengan tonsil yang terkena.

Kadang suatu benjolan di leher akibat penyebaran kanker ke kelenjar getah bening timbul sebelum gejala lainnya muncul.

DIAGNOSA
Untuk menegakkan diagnosis, dilakukan biopsi terhadap jaringan amandel.

Karena merokok dan alkohol juga berhubungan dengan kanker lainnya, maka dilakukan pemeriksaan laringoskopi, bronkoskopi dan esofagoskopi.

PENGOBATAN
Pengobatannya berupa terapi penyinaran dan pembedahan.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor, kelenjar getah bening leher dan sebagian rahang.
 
 
 

Kanker Laring



Kanker Laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara (laring) atau daerah lainnya di tenggorokan.

PENYEBAB

Kanker laring lebih banyak ditemukan pada pria dan berhubungan dengan rokok serta pemakaian alkohol.

GEJALA

Kanker laring biasanya berasal dari pita suara, menyebabkan suara serak.
Seseorang yang mengalami serak selama lebih dari 2 minggu sebaiknya segera memeriksakan diri.

Kanker bagian laring lainnya menyebabkan nyeri dan kesulitan menelan.

Kadang sebuah benjolan di leher yang merupakan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening, muncul terlebih dulu sebelum gejala lainnya timbul.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi adalah:
- nyeri tenggorokan
- nyeri leher
- penurunan berat badan
- batuk
- batuk darah
- bunyi pernafasan yang abnormal.

DIAGNOSA

Untuk menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksan laringoskop dan biopsi.

CT scan dan MRI kepala atau leher juga bisa menunjukkan adanya kanker laring.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada lokasi kanker di dalam laring.
Kanker stadium awal diatasi dengan pembedahan atau terapi penyinaran.

Jika menyerang pita suara, lebih sering dilakukan terapi penyinaran karena bisa mempertahankan suara yang normal.

Kanker stadium lanjut biasanya diatasi dengan pembedahan, yang bisa meliputi pengangkatan seluruh bagian laring (laringektomi total atau parsial), diikuti dengan terapi penyinaran.

Pengangkatan seluruh pita suara menyebabkan penderita tidak memiliki suara.
Suara yang baru dibuat dengan salah satu dari cara berikut:

1. Esophageal speech, penderita diajari untuk membawa udara ke dalam kerongkongan ketika bernafas dan secara perlahan menghembuskannya untuk menghasilkan suara.
2. Fistula trakeoesofageal, merupakan katup satu arah yang dimasukkan diantara trakea dan kerongkongan.
Katup ini mendorong udara ke dalam kerongkongan ketika penderita bernafas, sehingga menghasilkan suara.
Jika katup mengalami kelainan fungsi, cairan dan makanan bisa secara tidak sengaja masuk ke dalam trakea.
3. Elektrolaring adalah suatu alat yang bertindak sebagai sumber suara dan dipasang di leher.

Suara yang dihasilkan oleh ketiga cara tersebut dirubah menjadi percakapan dengan menggunakan mulut, hidung, gigi, lidah dan bibir.
Suara yang dihasilkan lebih lemah dibandingkan suara normal.

PENCEGAHAN

Kurangi atau hindari rokok dan alkohol.
 

Kanker Leher & Kepala


Kanker kepala & leher (diluar kanker otak, mata dan tulang belakang) rata-rata muncul pada usia 59 than.
Biasanya kanker kelenjar ludah, kelenjar tiroid atau sinus menyerang usia di bawah 59 tahun dan kanker mulut, tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring) menyerang usia diatas 59 tahun.

Pada awalnya, kanker kepala dan leher menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya. Dalam waktu 6 bulan sampai 3 tahun, kanker biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Metastase (penyebaran kanker ke bagian tubuh lainnya) biasanya berasal dari tumor yang besar atau tumor yang menetap dan lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan.

Staging

Staging merupakan suatu metoda untuk menentukan penyebaran kanker guna membantu jenis pengobatan dan menilai prognosis.

Kanker kepala dan leher ditentukan stadiumnya berdasarkan ukuran dan lokasi tumor, jumlah dan ukuran metastase ke kelenjar getah bening leher serta adanya metastase ke bagian tubuh lainnya.

PENYEBAB

Sekitar 85% penderita merupakan perokok dan peminum alkohol.
Kanker mulut juga bisa terjadi akibat:
- kebersihan mulut yang buruk
- gigi palsu yang tidak pas
- menghirup atau mengunyah tembakau.

Virus Epstein-Barr (penyebab mononukleosis infeksiosa) berperan dalam terjadinya kanker nasofaring (faring bagian atas).

Seseorang yang pernah menjalani terapi penyinaran dosis rendah untuk jerawat, pertumbuhan rambut berlebih, pembesaran kelenjar thymus atau pembesaran tonsil serta adenoid, memiliki resiko tinggi untuk menderita kanker tiroid dan kelenjar ludah.
Pada saat ini, terapi penyinaran tidak lagi digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

GEJALA

# Benjolan di leher.
Kanker yang berasal dari kepala atau leher biasanya menyebar ke kelenjar getah bening di leher sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Suatu benjolan di leher yang menetap lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter.
Memang tidak semua benjolan merupakan kanker, tetapi 1 atau beberapa benjolan di leher bisa merupakan pertanda awal dari kanker mulut, tenggorokan laring, kelenjar tiroid atau sejenis limfoma maupun kanker darah.
Benjolan biasanya tidak menimbulkan nyeri dan terus membesar.

# Perubahan suara.
Kebanyakan kanker laring menyebabkan perubahan suara.
Suara serak atau perubahan suara lainnya yang berlangsung lebih dari 2 minggu harus segera diperiksakan ke dokter.
Seorang otolaringologis adalah ahli kepala dan leher yang bisa menilai pita suara kita.

# Suatu pertumbuhan di dalam mulut.
Kebanyakan kanker mulut atau lidah menyebabkan suatu luka terbuka atau pembengkakan yang tidak sembuh-sembuh.
Luka dan pembengkakan tersebut tidak menimbulkan nyeri, kecuali jika terinfeksi.
Perdarahan biasanya terjadi pada stadium lanjut.
Jika luka atau pembengkakan disertai dengan benjolan di leher, maka kita harus waspada.
Untuk memastikan bahwa itu bukan merupakan suatu keganasan, sebaiknya dilakukan biopsi (pemeriksaan contoh jaringan secara mikroskopis).

# Perdarahan.
Perdarahan seringkali disebabkan oleh penyakit selain kanker. Tetapi tumor di dalam hidung, mulut, tenggorokan atau paru-paru bisa menyebabkan perdarahan.
Jika selama beberapa hari atau lebih di dalam ludah atau dahak terdapat darah, sebaiknya segera perksakan diri ke dokter.

# Kesulitan menelan.
Kanker tenggorokan atau kerongkongan (saluran untuk menelan) menimbulkan kesulitan dalam menelan makanan padat. Kadang menelan cairanpun sulit.
Makanan bisa tersangkut pada daerah tertentu dan masuk ke dalam lambung atau kembali ke kerongkongan.
Jika kesulitan ini hampir selalu terjadi setiap hendak menelan sesuatu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Untuk mengetahui penyebabnya, biasanya dilakukan rontgen barium swallow atau esofagoskopi.

# Perubahan kulit.
Kanker kepala dan leher yang paling sering ditemukan adalah kanker sel basal kulit.
Jika segera diobati, jarang menimbulkan masalah yang gawat.
Kanker sel basal tumbuh di daerah yang paling sering terkena sinar matahari, seperti dahi, wajah dan telinga; meskipun bisa juga ditemukan pada kulit di bagian tubuh lainnya.
Kanker sel basal berawal sebagai suatu bercak kecil yang pucat, yang kemudian membesar secara perlahan, membentuk lekukan di tengahnya dan akhirnya membentuk suatu ulkus (borok, luka terbuka).
Sebagian kecil dari ulkus mungkin membaik, tetapi sebagian besar tetap mengalami ulserasi.
Beberapa kanker sel basal menunjukkan perubahan warna.
Kanker lainnya adalah kanker sel skuamosa dan melanoma maligna, juga tumbuh pada kulit di kepala dan leher.
Kebanyakan kanker sel skuamosa tumbuh di bibir bawah dan telinga. Kanker ini tampak seperti kanker sel basal dan jika diobati secara cepat dan tepat, biasanya tidak terlalu berbahaya.
Jika terdapat sebuah luka terbuka di bibir, wajah bagian bawah atau telinga yang tidak sembuh-sembuh, segera periksakan ke dokter.
Melanoma maligna menyebabkan pewarnaan biru-hitam atau hitam pada kulit. Setiap tahi lalat yang ukuran dan warnanya berubah atau menyebabkan perdarahan, harus segera diperiksakan. Bintik berwarna hitam atau biru-hitam di wajah atau leher, terutama jika bentuk atau ukurannya berubah, harus segera diperiksakan.

# Sakit telinga yang menetap.
Nyeri ketika menelan yang menetap di dalam atau di sekitar telinga, bisa merupakan pertanda dari infeksi atau tumor di dalam tenggorokan.
Ini merupakan masalah yang serius, terutama jika disertai dengan kesulitan menelan, suara serak atau benjolan di leher.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan didukung oleh hasil pemeriksaan berikut:
# Nasofaringoskopi
# Laringoskopi
# Panendoskcopi (termasuk laringoskopi, esofagoskopi dan bronkoskopi).
# Biopsi
# CT scan, membantu menentukan ukuran tumor, penyebaran tumor ke jaringan sekitarnya maupun ke kelenjar getah bening leher
# MRI scan
# Barium swallow merupakan serangkaian rontgen yang diambil setelah penderita menelan cairan yang mengandung barium sehingga bisa terlihat pada hasil rontgen. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai mekanisme menelan dan bisa menggambarkan keadaan hipofaring.
# Rontgen dada dilakukan secara rutin karena merokok bisa menyebabkan kanker paru, emfisema, kanker laring dan kanker hipofaring. Rontgen dada juga dilaukan untuk mengetahui penyebaran kanker ke paru-paru.
# Pemeriksaan darah rutin bisa membantu menilai keadaan penderita secara keseluruhan.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada stadium kanker.
Kanker stadium I, dimanapun lokasinya pada kepala dan leher, memberikan respon yang hampir sama terhadap pembedahan dan terapi penyinaran.
Biasanya penyinaran tidak hanya ditujukan kepada kanker, tetapi juga kepada kelenjar getah bening pada leher kiri dan kanan, karena lebih dari 20% kanker menyebar ke kelenjar getah bening.

Beberapa tumor, termasuk tumor yang memiliki garis tengah lebih dari 2 cm dan tumor yang telah menyusup ke dalam tulang atau tulang rawan, diangkat melalui pembedahan.
Jika kanker ditemukan atau dicurigai terdapat di dalam kelenjar getah bening, setelah pembedahan biasanya diikuti dengan terapi penyinaran.
Pada kasus-kasus tertentu, dilakukan terapi penyinaran dengan atau tanpa kemoterapi; jika kankernya kambuh biasanya dilakukan pembedahan.

Untuk kanker stadium lanjut, prognosis yang lebih baik diperoleh jika dilakukan pembedahan dan terapi penyinaran.

Kemoterapi membunuh sel-sel kanker pada tempat tumbuhnya kanker, pada kelenjar getah bening dan di seluruh tubuh.
Belum diketahui apakah kombinasi kemoterapi dengan pembedahan atau terapi penyinaran bisa memperbaiki angka kesembuhan, yang pasti terapi kombinasi bisa memperpanjang masa remisi.
Jika kankernya terlalu luas untuk diobati dengan pembedahan maupun terapi penyinaran, maka untuk membantu mengurangi nyeri dan ukuran tumor bisa dilakukan kemoterapi.

Pengobatan hampir selalu menyebabkan efek samping.
Pembedahan selalu mempengaruhi proses menelan dan berbicara sehingga penderita perlu menjalani rehabilitasi.
Penyinaran bisa menyebabkan perubahan kulit (misalnya peradangan, gatal-gatal dan kerontokan rambut), pembentukan jaringan parut, hilangnya indera perasa dan mulut kering.
Kemoterapi bisa menyebabkan mual dan muntah, kerontokan rambut yang bersifat sementara dan peradangan pada selaput lambung dan usus (gastroenteritis). Kemoterapi juga menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah dan sel darah putih dan menyebabkan gangguan sistem kekebalan yang bersifat sementara.

PROGNOSIS

Tumor yang menonjol ke luar cenderung memberikan respon yang lebih baik terhadap pengobatan dibandingkan dengan tumor yang tumbuh ke dalam jaringan di sekitarnya, tumor yang membentuk ulkus/borok maupun tumor yang keras.

Jika telah terjadi metastase, maka peluang bertahan sampai lebih dari 2 tahun adalah buruk.
Kanker yang menyebar di sepanjang jalur saraf, menyebabkan nyeri, kelumpuhan atau mati rasa, biasanya lebih agresif dan sulit diobati.

65% penderita yang kankernya belum menyebar bertahan hidup sampai 5 tahun; sedangkan jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, hanya 30% penderitanya yang bertahan sampai 5 tahun.
Penderita yang berusia lebih dari 70 tahun memiliki masa remisi (bebas penyakit) yang lebih panjang dan memiliki angka harapan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan penderita yang lebih muda.
 
 

Kanker Leher Metastatik

Kanker Leher Metastatik adalah kanker leher yang terjadi sebagai akibat dari penyebaran kanker di bagian tubuh lainnya.

PENYEBAB

Kelenjar getah bening leher merupakan tempat penyebaran kanker dari bagian tubuh lainnya.
Kanker bisa berasal dari faring (tenggorokan), laring (kotak suara), tonsil (amandel), dasar lidah atau paru-paru, prostat, payudara, lambung, usus besar maupun ginjal.

GEJALA

Teraba benjolan di leher.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
#CT scan kepala, leher dan dada
# Laringoskopi (pemeriksaan laring)
# Bronkoskopi (pemeriksaan bronkus)
# Esofagoskopi (pemeriksaan kerongkongan)
# Biopsi (pengangkatan contoh jaringan untuk diperiksa secara mikroskopis).

PENGOBATAN

Jika sel-sel kanker ditemukan di dalam kelenjar getah bening leher yang membesar dan sumber kankernya tidak dapat ditemukan, maka dilakukan terapi penyinaran terhadap faring, tonsil, dasar lidah dan kedua sisi leher.
Selain itu, dilakukan pengangkatan kelenjar getah bening dan jaringan lainnya yang terkena
 
 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar