Kanker Pada Pria |
Kanker Prostat |
Kanker Penis |
Kanker Testis |
Kanker Prostat
Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.
Kanker prostat sangat sering terjadi.
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.
Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.
Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.
Kanker prostat dikelompokkan menjadi:
#Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.
# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).
GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.
Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.
Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.
Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).
Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.
Gejala lainnya adalah:
# Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika ejakulasi
# Nyeri punggung bagian bawah
# Nyeri ketika buang air besar
# Nokturia (berkemih pada malam hari)
# Inkontinensia uri (beser)
# Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
# Hematuria (darah dalam air kemih)
# Nyeri perut# Penurunan berat badan.
DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.
Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa air kemih
# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.
PENGOBATAN
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
#Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.
Pembedahan
1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.
2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.
Terapi penyinaran
Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.
Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:
1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.
2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.
Obat-obatan
1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.
Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.
Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).
2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
- Mitoxantron
- Prednisone
- Paclitaxel
- Dosetaxel
- Estramustin
- Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.
Pemantauan
Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
# Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).
PENCEGAHAN
Anda dapat mengurangi risiko kanker prostat jika Anda:
1. Pilih makanan sehat penuh dengan buah-buahan dan sayuran. Hindari makanan lemak tinggi dan berpusat pada memilih berbagai buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Buah-buahan dan sayuran mengandung banyak vitamin dan gizi yang dapat memberikan kontribusi untuk kesehatan Anda. Salah satu gizi yang secara konsisten dikaitkan dengan pencegahan kanker prostat adalah lycopene, yang dapat ditemukan dalam tomat mentah atau dimasak. Apakah Anda dapat mencegah kanker prostat melalui diet ini masih harus dibuktikan. Tetapi diet yang sehat dengan berbagai buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
2. Pilih makanan sehat selama suplemen. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa suplemen memainkan peranan dalam mengurangi risiko risiko kanker prostat. Meskipun telah ada beberapa manfaat vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin E dan selenium, untuk menurunkan risiko kanker prostat, penelitian belum menemukan manfaat untuk mengonsumsi suplemen untuk menciptakan tingkat tinggi gizi ini dalam tubuh Anda. Sebaliknya, pilih makanan yang kaya vitamin dan mineral sehingga Anda dapat mempertahankan tingkat sehat vitamin dalam tubuh Anda.
3. Olah raga sebagian besar hari dalam seminggu. Olah raga meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan, membantu Anda mempertahankan berat badan dan meningkatkan suasana hati Anda. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang yang olah raga yang paling memiliki insiden lebih rendah dari kanker prostat bila dibandingkan dengan laki-laki yang sedikit atau tanpa olahraga. Cobalah untuk menjalankan sebagian besar hari dalam seminggu. Jika Anda baru latihan, mulai dari yang lambat dan tingkatkan sampai dengan lebih banyak waktu setiap hari latihan.
4. Menjaga berat badan yang sehat. Jika berat badan Anda saat ini sehat, bekerja untuk mempertahankan dengan menjalankan sebagian besar hari dalam seminggu. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, menambahkan lebih banyak latihan dan mengurangi jumlah kalori yang anda makan setiap hari. Mintalah dokter Anda untuk membantu membuat rencana untuk menurunkan berat badan yang sehat.
5. Bicarakan dengan dokter jika Anda pikir Anda memiliki peningkatan risiko kanker prostat. Laki-laki dengan risiko tinggi kanker prostat dapat mempertimbangkan untuk pengobatan atau perawatan lain untuk mengurangi risiko. Penelitian tentang pencegahan kanker prostat telah menunjukkan bahwa obat finasteride (Propecia, proscar) dapat mencegah atau menunda terjadinya kanker prostat pada pria usia 55 dan lebih tua. Obat ini saat ini digunakan untuk mengendalikan pembesaran kelenjar prostat dan kebotakan pada pria. Meskipun penelitian pendahuluan menjanjikan, finasteride juga telah ditunjukkan untuk membantu meningkatkan efek samping seksual dan sedikit meningkatkan risiko pengembangan kanker prostat kelas yang lebih tinggi. Pada saat ini, obat ini tidak dianjurkan secara rutin untuk mencegah kanker prostat.
Kanker prostat sangat sering terjadi.
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.
Kelenjar prostat
PENYEBABPenyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.
Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.
Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.
Kanker prostat dikelompokkan menjadi:
#Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
# Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.
# Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
# Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).
GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.
Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.
Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.
Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).
Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.
Gejala lainnya adalah:
# Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
# Nyeri ketika berkemih
# Nyeri ketika ejakulasi
# Nyeri punggung bagian bawah
# Nyeri ketika buang air besar
# Nokturia (berkemih pada malam hari)
# Inkontinensia uri (beser)
# Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
# Hematuria (darah dalam air kemih)
# Nyeri perut# Penurunan berat badan.
DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.
Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
# Analisa air kemih
# Sitologi air kemih atau cairan prostat
# Biopsi prostat.
PENGOBATAN
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
#Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
# Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.
Pembedahan
1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.
2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.
Terapi penyinaran
Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.
Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:
1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.
2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.
Obat-obatan
1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.
Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.
Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).
2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
- Mitoxantron
- Prednisone
- Paclitaxel
- Dosetaxel
- Estramustin
- Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.
Pemantauan
Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
# Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
# Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
# Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
# Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).
PENCEGAHAN
Anda dapat mengurangi risiko kanker prostat jika Anda:
1. Pilih makanan sehat penuh dengan buah-buahan dan sayuran. Hindari makanan lemak tinggi dan berpusat pada memilih berbagai buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Buah-buahan dan sayuran mengandung banyak vitamin dan gizi yang dapat memberikan kontribusi untuk kesehatan Anda. Salah satu gizi yang secara konsisten dikaitkan dengan pencegahan kanker prostat adalah lycopene, yang dapat ditemukan dalam tomat mentah atau dimasak. Apakah Anda dapat mencegah kanker prostat melalui diet ini masih harus dibuktikan. Tetapi diet yang sehat dengan berbagai buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
2. Pilih makanan sehat selama suplemen. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa suplemen memainkan peranan dalam mengurangi risiko risiko kanker prostat. Meskipun telah ada beberapa manfaat vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin E dan selenium, untuk menurunkan risiko kanker prostat, penelitian belum menemukan manfaat untuk mengonsumsi suplemen untuk menciptakan tingkat tinggi gizi ini dalam tubuh Anda. Sebaliknya, pilih makanan yang kaya vitamin dan mineral sehingga Anda dapat mempertahankan tingkat sehat vitamin dalam tubuh Anda.
3. Olah raga sebagian besar hari dalam seminggu. Olah raga meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan, membantu Anda mempertahankan berat badan dan meningkatkan suasana hati Anda. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang yang olah raga yang paling memiliki insiden lebih rendah dari kanker prostat bila dibandingkan dengan laki-laki yang sedikit atau tanpa olahraga. Cobalah untuk menjalankan sebagian besar hari dalam seminggu. Jika Anda baru latihan, mulai dari yang lambat dan tingkatkan sampai dengan lebih banyak waktu setiap hari latihan.
4. Menjaga berat badan yang sehat. Jika berat badan Anda saat ini sehat, bekerja untuk mempertahankan dengan menjalankan sebagian besar hari dalam seminggu. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, menambahkan lebih banyak latihan dan mengurangi jumlah kalori yang anda makan setiap hari. Mintalah dokter Anda untuk membantu membuat rencana untuk menurunkan berat badan yang sehat.
5. Bicarakan dengan dokter jika Anda pikir Anda memiliki peningkatan risiko kanker prostat. Laki-laki dengan risiko tinggi kanker prostat dapat mempertimbangkan untuk pengobatan atau perawatan lain untuk mengurangi risiko. Penelitian tentang pencegahan kanker prostat telah menunjukkan bahwa obat finasteride (Propecia, proscar) dapat mencegah atau menunda terjadinya kanker prostat pada pria usia 55 dan lebih tua. Obat ini saat ini digunakan untuk mengendalikan pembesaran kelenjar prostat dan kebotakan pada pria. Meskipun penelitian pendahuluan menjanjikan, finasteride juga telah ditunjukkan untuk membantu meningkatkan efek samping seksual dan sedikit meningkatkan risiko pengembangan kanker prostat kelas yang lebih tinggi. Pada saat ini, obat ini tidak dianjurkan secara rutin untuk mencegah kanker prostat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar